Jumat, 02 Mei 2014


KAITAN TEORI PSIKOLOGY DASAR DENGAN CONTOH CERITA DALAM FILM “MIRACLE WORKER”

Music by William Goldstein
Film editor : maryann Brandon
Production designer :Lindsey hermer bell
Director of photography : david parker, A.C.S
Produced by : suzy beugen-bishop
Executive producer : charles hischhorn, peter M. green
Teleplay by : monte merrick
Based upon the play by : William Gibson
Directed by : nadia tass
Casting by : donna Rosenstein, C.S.A
Unit production manager : nan skiba
First assistant director : david Robertson
Second assistan director : rose Tedesco
Costume designer : chris hargadon
Set decorator : odetta Stoddard
Script supervisor : patricia lambkin
Horses and carriages : Thomas bishop
Property master : Michael tawton
Key make up : Sandra moorc
Hair staylist : cathy shibley
Production coordinator : nicki skinner
Canadian casting : john Buchan
Unit manager : joe barzo
Transportation coordinator : orest muz
Production sound mixer : rob sherer
Lab services : the lab
Thelecine : magnetic north
Post production : digital magic company
Visual effects by : gajdecky
Post production sound : Buena vista sound

FOUNTAIN PRODUCTION
WALT DISNEY


Helen keller adalah gadis tunarungu,tunawicara,dan tunanetra yang dikarenakan kecelakaan saat Helen berumur 8 bulan, tak banyak hal yang dapat ia lakukan kecuali merasa marah,menendang,mengamuk,dan bertindak semaunya. Nyonya katerine adalah ibu yang sangat menyayanginya meski Helen hanya dapat berbuat ulah. Setiap kali Helen berulah ia hanya dapat tenang sementara ketika seseorang memberikannya permen.

Suatu hari nyonya katerine berharap ada keajaiban pada Helen dengan mendatangkan guru dan pengasuh untuk Helen yaitu nona anne Sullivan yang seorang guru kebanggaan dari perkins institute for the blind dan terus berharap gurunya ini dapat mengajari Helen menjadi pribadi yang berbeda, namun nona anne juga mempunyai masa lalu yang rumit sehingga dia mempunyai sikap yang agak kasar dan disiplin. pada awalnya nona anne pesimis dapat mengajari anak dengan kebutuhan khusus seperti kasus Helen karna sikapnya yang tidak sabaran. Tapi ia tetap menerima tawaran tersebut karna menganggap itu sebuah tantangan baginya.
Kedatangan nona anne disambut hangat oleh keluarga keller tapi ternyata cara mengajar nona anne sangat kasar dan tidak sabar sehingga membuat keluarga keller tak tega melihat Helen tapi nona anne beranggapan bahwa keluarga keller terlalu memanjakan Helen seperti saat Helen makan dengan tidak sopan menggunakan kedua tangannya dan memasukkan semua makanan yang ia pegang kedalam mulutnya saat ia lapar.

Awalnya sangat sulit mengajari Helen karna ia penuh dengan kemarahan tapi hal itu tak membuat nona anne pantang mundur mengajari Helen berperilaku sopan dan mengajari helen berbagai kosakata yang ia ajarkan dengan cara menempelkan tangannya yang membentuk huruf-huruf di telapak tangan Helen, tapi nona anne menganggap cara mengajarnya kurang efektif karna ia selalu diawasi oleh keluarga keller, maka dari itu kemudian nona anne meminta 2 minggu penuh bersama Helen di pondok kecil yang jauh dari keluarga kellen, meskipun dengan berat hati akhirnya keluarga kellen mengijinkan nona anne bersama Helen selama 2 minggu penuh.
Selama 2 minggu nona anne bersama Helen, banyak kosakata yang Helen pelajari seperti air,bunga,daun,telur. juga banyak perubahan sikap yang terjadi pada Helen seperti makan dengan sendok,duduk dengan tenang,menjahit dan lain-lain. Tapi nona anne beranggapan waktu 2 minggu kurang untuk mengajar Helen tapi keluarga keller tak mengijinkan waktu lebih banyak untuk nona anne meskipun nona anne belum merasa puas dengan perkembangan Helen terkadang nona Anne memberikan Hellen kue atau permen sebagai hadiah atas pembelajaran yang telah dilewati salama satu hari meskipun perkembangannya tidak teralu baik agar Hellen merasa tenang dan senang.
2 minggu setelah waktu yang ia lewati bersama Helen akhirnya Helen dijemput oleh keluarga keller dan membuat nona anne merasa keberatan meskipun begitu nona anne tidak dapat melanggar perjajiannya dengan keluarga keller.

Hari pertama kepulangan Helen ke rumahnya kembali membuat keluarga keller senang atas kemajuan pesat yang dialami Helen tapi saat akan makan Helen menolak memakai serbet dan membuangnya serta menyiram nona anne dengan air sehingga membuat nona anne geram dan menggendong Helen keluar rumah untuk memompa air lagi dan saat air yang dari pompa mengalir membasahi tangan helen sebuah keajaiban terjadi,Helen dapat mengeja air(w-a-t-e-r) dengan benar dan kemudian ia dapat mengeja benda lain dengan benar serta dapat membedakannya. Helen juga dapat mengeja ibu (m-o-t-h-e-r), guru (t-e-a-c-h-e-r),dan p-a-p-a. semua keajaiban itu membuat nona anne dan keluarga keller sangat bahagia.

Anne Sullivan terus menjadi guru Helen seumur hidupnya. Helen keller lulus dari Radcliff college dengan gelar kehormatan dan menjadi pengacara ternama di dunia dalam masalah persamaan social. Dia dianugerahi medali kehormatan dari president.



KAITAN KASUS DENGAN TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGY

TEORI PRESEPSI DAN SENSASI

• Sensasi : proses mekanisme sensorik terhadap stimuli
Kaitan dalam kasus : hellen keller menyentuh air dan mencium bau bunga.
• Presepsi : sekumpulan tindakan mental yg didahului oleh proses penginderaan dan mengatur impuls2 sensorik menjadi suatu pola bermakna
kaitan dalam kasus :Helen keller dapat mengeja water(w-a-t-e-r) setelah menyentuh air dan menyimpulkan benda yang ia sentuh tersebut meupakan air.

TEORI MOTIVASI

Motivasi : faktor yang mengarah dan memberikan energi pada manusia dan organisme lainnya.
• Teori pendekatan insting (proses belajar)
Kaitan dalam kasus : Helen keller belajar mengeja setiap benda-benda yang ia sentuh.
• Teori pendekatan drive reduction (dorongan primer dan sekunder)
Kaitan dalam kasus : Helen keller akan melahap semua makanan yang ia pegang dikedua tangannya saat ia merasa lapar.
• Teori pendekatan arousal (Keyakinan bahwa kita mencoba mempertahankan level stimulasi & aktivitas tertentu dgn meningkatkan atau menurunkannya sesuai dgn yg dibutuhkan).
Kaitan dalam kasus : nona Anne Sullivan ingin mengubah cara Hellen bersikap yang kasar dan penuh kemarahan, agar ia dapat bersikap sopan dengan mengajarinya segala hal.
• Teori pendekatan insentif (keinginan external)
Kaitan dalam kasus: meskipun sudah kenyang, hellen keller tetap tergoda untuk makan permen saat ia marah.
• Teori pendekatan kognitif (pengaruh dari harapan dari dalam diri sendiri)
Kaitan dalam kasus : nyonya katerine (ibu hellen) berharap ada keajaiban pada Helen dengan mendatangkan guru dan pengasuh untuk Helen yaitu nona anne Sullivan yang seorang guru kebanggaan dari perkins institute for the blind dan terus berharap gurunya ini dapat mengajari Helen menjadi pribadi yang berbeda.

TEORI BELAJAR

Belajar : proses dimana suatu aktifitas berasal atau berubah melalui reaksi pada situasi yang ditemui.
Pengkondisian klasik : sebuah perubahan yang relative menetap dalam perilaku ( atau yang berpotensi sebagai perilaku akibat dari pengalaman)
Prinsip dalam kondisioning klasik
• Ekstinksi : respon yang kemudian dihilangkan
Kaitan dalam kasus : ketika hellen mengamuk, ia akan mendapatkan permen namun saat proses pembelajaran yang dilakukan nona anne meskipun saat hellen mengamuk ia tidak akan mendapatkan permen maka, tapi saat hellen menurut kepada nona anne ia akan mendapatkan permen maka, untuk mendapatkan permen lagi hellen harus menurut pada nona anne.
• Generalisasi : ketika mempelajari respon terkondisi terhadap stimulus baru ada respon yang sama terhadap stimulus yang serupa.
Kaitan dalam kasus : Hellen merasa tenang saat diberi permen atau kue.