Jumat, 27 Juni 2014

PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM FOLKLORE


PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM FOLKLORE

Dalam bukunya Living Folklore Martha C Sims Martine Stephens memberikan penjelasan tentang pendekaatan strukturalisme dalam folklore seperti dalam cerita rakyat dan teka-teki yang mengandung beberapa struktur. Kajian strukturalisme mencoba mengungkapkan pola dasar suatu folklore yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk suatu folklore itu sendiri seperti dalam cerita rakyat misalnya terdapat sebuah struktur cerita atau  yang biasa dikenal sebagai unsur intrinsik dalam sebuah cerita yang mencangkup alur, setting (tempat, waktu,keadaan), penokohan (antagonis, protagonist, dan tritagonis), point of view, gaya bahasa, dan amanat .
Teka-teki juga mempunyai beberapa struktur. Teka-teki biasanya berbentuk verbal dan lebih berbentuk pernyataan atau pertanyaan dan membutuhkan sebuah pemecahan untuk mendapatkan jawabannya. Robert George dan Allan Dundes menjelaskan bahwa teka teki dimulai dengan unsur descriptive yang terdiri dari topik, objek yang dijelaskan, dan komentar yang memberikan informasi lanjutan dari pernyataan. Lelucon, cerita rakyat, dan teka-teki kadang terlalu bergantung pada strukturnya, jika strukturnya tidak teratur maka cerita rakyat, lelucon, dan teka-teki sangat susah untuk dipahami.
Pada awalnya para peneliti folklore hanya mempelajari cerita rakyat tentang asal muasal terjadinya alam semesta dan mitos-mitos sakral yang ada pada masyarakat dan diyakini kebenaranya. Penafsiran folklore tidak hanya dilakukan pada folklore lisan saja. Namun juga  folklore yang bersifat material seperti Henry Glassie yang menganalisis aturan dan hukum arsitektur vernacular pada perumahan fok di Virginia bagian tengah pada tahun 1975. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya struktur yaitu diantaranya dapat memudahkan para sarjana ini untuk menganalisa beberapa folklore dan membantu mengungkap unsur-unsur dasar yang kemudian dapat diklasifikasikan berdasarkan genrenya, dapat menganalisa pengertian yang lebih luas tentang jenis folklore apa yang dianalisa Misalnya cerita rakyat yang awalnya hanya dianggap sebagai ranah pengetahuan dan hiburan anak-anak saja namun setelah dianalisis struktur dalam ceritanya ditemukan beberapa hubungan karakteristik antar pola linguistik dan kognitif yang dalam, dan dapat mempelajari persamaan dan perbedaan antar cerita tradisional kebudayaan yang berbeda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar