Minggu, 07 Desember 2014

ENTEK AMEK KURANG GOLEK


“Review” ENTEK AMEK KURANG GOLEK

STATE, FISHERMEN, AND THE ILLUSION OF CORNUCOPIA

Pujo Semedi

Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada

Luaiyibni Fatimatus Zuhra
135110801111014
Antropologi Sosial
Fakultas Ilmu Budaya
Univesitas Brawijaya 

Indonesia adalah negara kepulauan dimana banyak dari populasi  penduduknya menjadi nelayan. Masyarakat nelayan indonesia tersebar sepanjang delapan puluh satu ribu kilometer sepanjang  pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil di indonesia namun konsentrasi terbesar adalah nelayan-nelayan di pantai utara jawa dimana terdapat lebih banyak daerah pancingan ikan, pelabuhan-pelabuhan perikanan besar dan kecil yang penuh dengan kapal-kapal besar.
Penulis meneliti tentang dampak dari kebijakan moderenisasi rezim orde baru di indonesia pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat nelayan. Penulis menjelaskan tentang kehidupan nelayan di  daerah pesisir desa Wonokerto kulon kecamatan Wiradesa kabupaten Pekalongan dimana di desa ini ia menemukan bahwa Kekayaan hasil laut indonesia tidak mampu membuat para nelayan hidup secara layak dan berkecukupan.  Kebijakan moderenisasi rezim orde baru pada saat penelitiannya dilakukan, perikanan laut indonesia mengalami perubahan drastis  dimana munculnya industri-industri perikanan moderen yang semakin membuat para nelayan tradisional terhimpit keadaannya dengan digeser oleh industri modern ini namun dibalik adanya moderenisasi ini jelas dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengintervensi kehidupan sosial dan politik masyarakat nelayan. Dengan bantuan hutang dari bank dunia sebesar US$ 55 juta yang telah diinvestasikan dalam perikanan laut negara dalam upaya menciptakan industri primer produtif yang dianggap mampu meningkatkan penghasilan perkapita nelayan agar dapat menghasilkan komoditi ekspor. Program moderenisasi nelayan ini mulai dikenalkan dari nelayan yang berbasis tradisional pedesaan menjadi nelayan modern perkotaan, dari kapal tradisional usang menjadi kapal mekanik bermesin lebih canggih.
Revolusi ini memang mengubah produksi ikan yang semakin berkembang namun persaingan untuk mendapatkan hal yang paling banyak menjadi polemik bagi para nelayan apalagi nelayan-nelayan yang tidak mampu membeli perahu mekanik sendiri. Orde baru juga mengubah orientasi politik ekonomi nelayan dengan menggeser posisi koperasi sebagai lembaga ekonomi utama sehingga hak koperasi untuk menjalankan pelelangan ikan diambil alih oleh pemerintah dan kemudian diserahkan pada koperasi baru yang diciptakan dan disponsori oleh pemerintah yaitu puskud mina. Tidak hanya puskud mina, pemerintah juga menciptakan unit lainnya yaitu Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Organisasi-organisasi mandiri nelayan yang diciptakan untuk mendongkrak produksi ikan di jawa memang berhasil namun hal ini tidak berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan para nelayannya. Produksi besar-besaran juga membuat kekayaan laut semakin menipis dan tidak terjaga kelestariannya diperparah lagi dengan banyaknya nelayan luar daerah yang berbondong-bondong mencari ikan di laut lepas dan memperluas daerah memancingnya didaerah lain yang bukan daerahnya (dapat diistilahkan mencuri hasil laut daerah lain).
Orde baru adalah masa dimana negara mengambil langkah-langkah untuk meraup keuntungan dari masyarakat dengan sitem pajak yang kemudian diberlakukan juga untuk para nelayan. Hal ini menjadikan birokasi negara semakin kuat dan lebih stabil namun masyarakat nelayan hanya dapat tunduk dan menurut. 

Entek amek kurang golek adalah sebuah peribahasa/kalimat kiasan yang ada pada masyarakat nelayan konsumerisme dimana mereka dianggap tidak memperhatikan masa depan dengan membelanjakan uang mereka secara boros. Uang bagi mereka dianggap sesuatu yang murah, jika memang uang itu kurang adanya untuk memenuhi kebutuhan maka masih ada banyak uang diluar sana untuk diambil. Penulis berpendapat bahwa para nelayan ini hanyalah orang-orang yang terperangkap dalam kerja keras dan angan-angan kolektif sumber daya dan kekayaan alam yang berlimpah padahal pada saatnya kekayaan alam itu sedikit demi sedikit akan habis juga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar