Ukuran kebaikan
adalah tindakan kongkret manusia sehingga pikiran, rasa, dan situasi akan ikut
menentukan baik buruknya tindakan kongkret itu. Dalam hal ini penentu baik dan
dan buruknya tindakan kongkret ituadalah kata hati orang yang bertindak. Dalam tulisan ini akan menjelaskan ukurang
kebaikan pada masyarakat indonesia.
Masyarakat
indonesia yang heterogen dan menganut demokrasi merupakan masyarakat yang mementingkan
kepentingan bersama daripada kepentingan individu bahkan hukum undang-undang
yang berlaku di dalamnya namun hal ini tidak membuat indonesia kemudian
mengesampingkan hak asasi manusia karena setiap manusia mempunyai hak yang sama
dan indonesia juga merupakan negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Contoh dari masyarakat indonesia yang mementingkan kepentingan bersama adalah
untuk menertibkan, mensejahteran, dan memberi kenyaman para masyarakat
indonesia maka dibuatlah peraturan diharuskan membayar pajak yang nantinya uang
yang dibayarkan oleh masyarakat tersebut akan dipakai untu kepentingan bersama
seperti pembangunan jalan dan sebagainya. Contoh dari masyarakat indonesia yang
peduli dan menjunjung tinggi hak asasi manusia adalah adanya kesetaraan gender
antara laki-laki dan perempuan dimana tidak hanya seorang laki-laki saja yang
berhak menjadi seorang pemimpin karena seorang perempuanpun juga dapat duduk di
kursi pemerintahan.
Indonesia mempunyai ideologi
bangsa yaitu pancasila yang terdiri dari lima asas :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dengan
berdasarkan ideologi pancasila ini dapat disimpulkan bahwa aliran-aliran
kebaikan yang ada pada masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Religiosisme
Religiosisme adalah
aliran yang mengatakan bahwa ukuran kebaikan adalah apa yang sesuai dengan
kehendak Tuhan dan tidak baikah kalau tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Religiosisme mempunyai pengertian yang sama dengan bunyi sila pertama
(Ketuhanan Yang Maha Esa)dimana masyarakat Indonesia sangat berpegang teguh pada
ketuhanan YME.
2. Humanisme
Humanisme
berpendapat bahwa apa yang baik adalah
apa yang sesuai dengan kodrat manusia yakni kemanusiaannya.aliran ini
juga selaras dengan bunyi sia kedua yaitu (kemanusiaan yang adil dan beradab)
dimana masyarakat Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan mengakui
persamaan derajat setia manusia yang lahir di dunia dan menghormati setiap
manusia.
3. Utilitarisme
Utilitarisme
adalah aliran yang berpendapat bahwa apa yang baik itu dinilai baik adalah jika
sesuatu tersebut berguna baik bagi umum atau individu sedangkan persamaan yang
sama juga ada pada bunyi sila ketiga (persatuan indonesia) dimana maksud dalam
sila ini adalah adanya persatuan untuk sebuah hal yang berguna bagi seluruh
nusa dan bangsa. Namun dalam aliran utilitarisme juga mempunyai ketidaksamaan
dengan bunyi sila ketiga ini karena utilitarisme masih mengendepankan sesuatu
yang berguna bagi individu maupun sosial saja dibandingkan kepentingan bangsa
dan negara.
4. Vitalisme
Vitalisme adalah
aliran yang berpendapat bahwa hal yang baik adalah sesuatu yang mencerminkan
kekuatan dalam hidup manusia contohnya adalah setiap orang ingin menjadi
pemenang dan pemimpin, bunyi dalam sila keempat (kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) mencerminkan sebuah
kepemimpinan dalam musyawarah yang di dalamnya juga merupakan musyawarah antar
manusia yang menjadi pemimpin.
5. Sosialisme
Sosialisme
adalah aliran yang berangggapan bahwa ukuran kebaikan sangat bergantung pada
apa yang dianggap baik oleh masyarakat selaras dengan bunyi sila kelima
(keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) dimana setiap orang berhak
mendapatkan keadilan dalam sosialnya.
6. Hedonisme
Hedonisme adalah
aliran dalam kebaikan yang beranggapan bahwa ukuran kebaikan adalah apa yang
membawa kepuasan atau kenikmatan. Hal ini contohnya adalah
masyarakat-masyarakat indonesia yang selalu mencari keuntungan dan kenimatan
dimana kadang-kadang mereka mengambil jalan pintas seperti korupsi untuk
memenuhi kepuasan mereka akan materi dan kenikmatan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar